Berita Seputar Haji


Saudi Menguji Jam Raksasa di Mekkah Selama Ramadhan

Arab Saudi akan menguji jam terbesar di dunia di kota suci Mekkah selama bulan suci Ramadhan, kantor berita resmi Saudi melaporkan Selasa kemarin (10/8).
Menara jam dengan empat sisi wajah akan menjadi sebuah menara jam pencakar langit tertbesar dengan tinggi sekitar 1.970 kaki (600 meter), dan menjadi menara tertinggi kedua di dunia setelah Burj Khalifa di Dubai.
Jam besar ini akan menjadi pesaing jam Big Ben London, setelah Big Ben menjadi jam berwajah empat terbesar di dunia.
Dengan diameter sekitar 130 kaki (40 meter) jam ini menjadi jam terbesar di dunia mengalahkan jam di Mall Cevahir Istanbul, yang memiliki diameter 36 meter yang dipasang di atap kompleks perbelanjaan di Istanbul Turki.
Pengujian jam ini akan berlangsung selama tiga bulan kedepan dan akan mulai pada minggu pertama bulan Ramadhan.
Hanya satu dari empat sisi jam yang sejauh ini telah selesai dan ditutup dengan 98 juta lembar kaca mosaik.
Setiap sisi wajah jam akan tertulis dengan kalimat “Allahu Akbar” (dalam bahasa Arab) dan dilengkapi dengan ribuan lampu warna-warni. Jam akan terlihat lebih dari 16 mil (25 kilometer).
Sebuah dek observatorium direncanakan akan dibangun di dasar menara jam tersebut.
Insinyur Jerman dan Swiss yang merancang jam ini dan menurut Departemen Agama Wakaf Saudi, keseluruhan proyek menelan biaya 800 juta dolar.
Kompleks menara tujuh ini dibangun oleh pengembang Saudi Bin laden Group, kantor berita Saudi melaporkan.(fq/abc-eramuslim)



Luar Biasa, Dua Pemuda Afrika Selatan Pergi Haji Naik Sepeda


Semangat dua pemuda muslim asal Afrika Selatan ini untuk menunaikan rukun Islam ke-5 patut diacungi jempol. Mereka menempuh perjalanan dari Afrika Selatan ke tanah suci dengan mengendarai sepeda. Percaya atau tidak ?
Nyatanya, kedua pemuda itu kini sudah berada di tanah suci. Nathim Caimcross, 28 dan Imtiyaz Ahmad Harun, 25, mengungkapkan kebahagiannya begitu masuk ke kota Tabuk, perbatasan negara Saudi. “Akhirnya kami bisa mewujudkan impian kami menunaikan ibadah haji,” kata keduanya.
Caimcross, yang bekerja di bagian tata kota di Cape Town mengungkapkan, menggenjot sepeda dari Cape Town ke Arab Saudi tentu saja sangat melelahkan. “Tapi kami memilih berangkat haji dengan cara ini agar kami benar-benar merasakan pengalaman suka duka menjalankan ibadah haji,” ujarnya.
Caimcross dan Harun berangkat dari Afrika Selatan pada tanggal 7 Februari. Mereka bersepeda menyusuri negara-negara Afrika, seperti Bostwana, Zimbabwe, Mozambique, Malawi, Tanzania, Kenya, Turki, Suriah dan Yordania untuk mencapai perbatasan Arab Saudi.
“Ini haji pertama kami. Kami bisa saja menggunakan pesawat tapi ini adalah impian kami, untuk berangkat haji dengan cara berbeda. Kami memilih sepeda, karena kami berdua memang hobi bersepeda,” tukas Caimcross.
Setiap hari, kedua pemuda itu bersepeda sejauh 80 sampai 100 kilometer. Mereka beristirahat di masjid-masjid atau mendirikan tenda pada malam hari, kemudian melanjutkan perjalanan usai salat Subuh. Selama di perjalanan mereka bertemu dengan banyak orang yang membantu dan bersikap baik pada mereka.
“Di setiap tempat yang kami lewati, mereka memberikan sambutan dan mereka antusias ketika tahu bahwa kami sedang dalam perjalanan untuk menunaikan ibadah haji. Soal makanan, tak ada masalah karena banyak orang yang menawari kami makanan,” tutur Caimcross.
Selama di perjalanan, mereka kadang melewati medan yang sulit berupa pegunungan yang membutuhkan tenaga ekstra untuk menggenjot pedal sepeda. Kendala lainnya adalah bahasa. “Begitu kami masuk ke negara-negara Arab, kami menggunakan bahasa Arab terutama ketika kami melewati Suriah dan Yordania,” masih kata Caimcross.
“Masyarakat di saan juga antusias begitu tahu kami melakukan perjalanan ini untuk impian kami menunaikan ibadah haji,” sambungnya.
Caimcross juga mengungkapkan rasa harunya karena banyak orang yang menawarkan bantuan berupa uang dan memberikan apa yang mereka butuhkan, karena keduanya cuma memiliki anggaran sedikit untuk biaya haji.
Secara keseluruhan Caimcross dan Harun melakukan perjalanan selama hampir 9 bulan, melewati 9 negara, dan selama perjalanan mereka tidak mengalami persoalan serius. “Paling cuma mengganti ban sepeda dan membetulkan rantai pedal, itu yang sering kami lakukan,” ujar kedua pemuda itu.
Caimcross mengatakan, melakukan perjalanan haji bersepeda memberikan mereka banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan beragam orang dari berbagai negara. “Kami juga bisa sambil berdakwah, terutama saat kami istirahat pada malam hari,” tukasnya.
Caimcross dan Harun adalah mahasiswa jurusan syariah Islam. Caimcross punya keahlian di bidang perencanaan kota karena ia pernah ikut pelatihan dan sekarang bekerja di sebuah perusahaan konstruksi. Sedangkan Harun pernah kuliah di jurusan ekonomi.
Keduanya belum menikah dan hobi berolahraga. Caimcross senang surfing di laut dan Harun lebih suka tinju dan naik gunung. Setelah melaksanakan haji, mereka akan kembali ke Cape Town, Afrika Selatan juga dengan sepeda, melintasi kawasan Afrika Barat. Luar biasa ! (ln/AN)


Masya Allah, Copet di Depan Ka’bah Orang Indonesia!

Berada di Tanah Suci, baik di Mekkah ataupun Madinah, sudah semestinya semua orang menjaga sikap dan perbuatan. Namun masih saja ada sejumlah orang, yang sayangnya sebagian ternyata warga negara Indonesia (WNI) yang melakukan tindakan yang mengotori Tanah Suci dan memalukan bangsa sendiri, mencopet.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Slamet Riyanto, sampai kesulitan untuk berkata-kata saat diminta tanggapan atas kasus kriminal yang dilakukan WNI selama musim haji 2010.
Slamet menceritakan, tidak cuma jemaah yang menjadi korban, bahkan stafnya yang mendampingi dirinya juga menjadi korban.
“Saya tidak enak untuk bicara sebenarnya. Ini di negeri orang, dan ternyata pelaku kejahatan itu ternyata orang Indonesia sendiri,” kata Slamet saat berkunjung ke Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Madinah, Ahad (31/10).
Slamet menceritakan, kantong baju stafnya digunting oleh orang tidak dikenal saat mendampingi dirinya saat thawaf di depan Ka’bah. Dan si pelaku adalah orang Indonesia sehingga Slamet pun sangat bersedih hati.
“Masya Allah, saya ngeri, miris kenapa bisa setega itu, kenapa bisa senekat itu di depan Ka’bah?” kata Slamet.
Identitas jamaah haji
Sebelumnya, 10 WNI ditangkap polisi Madinah dengan dugaan melakukan tindak kriminal penipuan terhadap jamaah. Dari 10 orang yang ditangkap polisi tersebut, 5 di antaranya pernah ditangkap Daker Madinah.
Dari investigasi diketahui, 10 orang ini beroperasi di sekitar Masjid Nabawi, di rumah makan-rumah makan sekitar masjid, dan pertokoan di daerah markaziah Madinah. Mereka menyebar dalam 5 kelompok. Untuk memperlancar aksinya, para pelaku itu memberikan kesan mereka orang yang sholeh antara lain dengan membawa tasbih di tangannya. Selain memakai tasbih, mereka juga menunjukkan identitas sebagai jamaah haji sehingga bisa masuk ke pemondokan para jamaah haji.
Komplotan tersebut merupakan WNI mukimin di Mekkah Al Mukarramah. Mereka sengaja datang ke Madinah untuk melakukan aksi kejahatannya. di tas mereka, ditemukan dokumen haji palsu dan potongan kain selubung (kiswah) Ka’bah. Setelah dilakukan investigasi mereka ditangkap dengan barang bukti sejumlah uang dan telepon seluler. [mch/pko/lp6/hidayatullah]


Saudi Operasikan Jalur Kereta Metro Pertama Musim Haji Tahun 2010 Ini

Para jamaah haji tahun ini sudah bisa menikmati layanan transportasi kereta metro yang akan dioperasikan untuk pertama kalinya di kota Makkah. Pemerintah Arab Saudi sudah menyelesaikan tahap pertama jalur kereta metro yang memiliki kapasitas 170.000 penumpang dalam satu kali perjalanan.
“Kereta metro buatan China ini mampu mengangkut 170 ribu jamaah haji tahun ini, yang menghubungkan Mekkah dan kota-kota sekitarnya,” kata Menteri Urusan Perkotaan Saudi, Pangeran Mansur bin Mutab bin Abdul Aziz saat melakukan uji coba dengan menumpangi kereta metro itu melintasi Mekkah selama 10 menit.
Saudi mengalokasikan anggaran sebesar 7 milyar rial untuk membangun proyek jalur kereta api pertama itu. Keseluruhan proyek pembangunan ditargetkan selesai dalam dua tahun sehingga bisa menjadi trasportasi alternatif bagi para jamaah haji. Pangeran Abdul Azin menyatakan, kementeriannya sudah membentuk sebuah komite yang akan melakukan kajian berapa tarif penumpang kereta metro tersebut.
Kereta metro tahap pertama akan dioperasikan bulan November mendatang dengan jalur yang menghubungkan tempat-tempat suci di kota Mekkah, terutama pada empat hari pelaksanaan ritual haji. Saudi optimis sistem transportasi ini akan membantu kelancaran ibadah para jamaah haji meski para pengusaha, media dan sebagian warga Saudi ragu dengan pengoperasian sistem kereta metro itu karena dianggap tidak memenuhi standar internasional. Keraguan itu muncul setelah terjadi insiden saat uji coba kereta tersebut pekan kemarin, salah satu gerbong kereta keluar dari jalur, meski tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Inisiatif untuk membangun jalur kereta api ini digagas pada tahun 2007 lalu dengan tujuan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dari dan ke kota Makkah serta tempat-tempat suci lainnya di kota Mekkah selama musim haji dan diharapkan bisa mengurangi angka kecelakaan dan desak-desakan para jamaah haji yang kadang menimbulkan korban jiwa.
Saudi menggandeng perusahaan Cina dan Perancis untuk membangun jalur kereta yang melibatkan hampir 5.000 tenaga kerja itu. Dengan adanya jalur kereta metro ini, maka Saudi menjadi negara Teluk kedua yang memiliki sistem transportasi kereta metro setelah Dubai. (ln/emirate/eramuslim)


Jam Terbesar Di Mekah Itu Mengalahkan Kubah Masjidil Haram

Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah jam raksasa di sebuah pencakar langit di salah satu kota paling suci Islam, Mekah, sudah dibangun. Pada hari Rabu (11/8) pada awal bulan puasa Ramadhan, jam itu sudah mulai berdetak. Namun sebagian warga Saudi ternyata keberatan dengan keberadaan jam ini. Mengapa?
Keberadaan jam raksasa ini digadang-gadang akan menjadi pencatat waktu resmi bagi kaum Muslimin di dunia.
Jam Mekah, Riyadh menyatakan sebagai jam terbesar di dunia, memiliki empat muka dengan ukuran diameter 43 meter.
Dengan ketinggian 400 meter, jam ini juga menjadi pencakar langit di dunia kedua tertinggi dan terbesar.
“Jam Mekkah dimulai satu menit setelah 00:00 pagi ini, hari pertama bulan suci Ramadhan,” begitu rilis pers dari kantor berita Saudi, SPA.
Lebih dari 90 juta keping mosaik kaca yang berwarna menghiasi sisi jam, dan setiap sisinya masing-masing menerakan tulisan besar “Allah” yang bisa terlihat jelas dari seluruh pelosok kota.
Menara jam ini merupakan fitur dari kompleks hotel tujuh menara Abdulaziz, yang dibangun oleh perusahaan swasta Saudi, Binladen Group. Media setempat mengatakan bahwa proyek menara jam ini menelan biaya $ US3 miliar.
“Karena berbasis di depan masjid suci seluruh dunia Islam akan merujuk ke waktu Mekah, bukan Greenwich. Jam Mekah akan menjadi simbol bagi semua Muslim,” kata Hasyim Adnan, seorang penduduk Jeddah.
Proyek ini merupakan bagian dari upaya untuk memodernisasi kota tua Saudi dan membuatnya lebih mampu melayani jamaah haji. Sekitar 2 juta Muslim mengunjungi kota ini setiap tahunnya untuk menunaikan ibadah haji, dan diperkirakan sebanyak 3,5 juta orang dari negara lain mengunjungi Mekah pada waktu lainnya, salah satunya untuk umrah.
Sementara beberapa penduduk Mekah bersikap kritis terhadap jam besar ini. Ternyata salah satunya karena kompleks ini dibangun di atas tanah yang pernah ditinggali oleh sebuah Benteng Usman.
“Saya pikir mereka mencoba untuk melakukan banyak pengembangan mewah di sekitar Masjid Agung, membuatnya lebih modern,” kata Lina Edris, yang sering mengunjungi Mekah. “Namun, ternyata menara jam ini lebih tinggi daripada menara Masjid Agung, yang jelas akan menarik perhatian padahal masjid lebih penting.” tambahnya. (sa/abcnews-eramuslim)

1 komentar:

  1. A word of appreciation for you. The art of doing of writing things is excellent. Keep posting articles like this....
    airport pickup w2 | heathrow to w2 | southend to w2

    BalasHapus